bokban.my.id - Cara Menghitung BJR (Berat Jenis Relatif) dan BJR (Berat Janjang Rata-rata) Kelapa Sawit - Dalam industri kelapa sawit, perhitungan BJR (Berat Jenis Relatif) kelapa sawit merupakan langkah penting yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas buah kelapa sawit. BJR menggambarkan perbandingan antara berat basah dan berat kering dari sampel kelapa sawit. Dengan mengetahui BJR, petani atau pengusaha kelapa sawit dapat memperoleh informasi tentang kandungan air dalam buah kelapa sawit yang akan mempengaruhi hasil dan kualitas produksi minyak kelapa sawit. Berikut ini adalah panduan tentang cara menghitung BJR kelapa sawit secara akurat.
Persiapan Pengukuran
Sebelum melakukan pengukuran BJR kelapa sawit, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan:
Pastikan Anda memiliki alat dan bahan yang diperlukan, seperti timbangan digital, wadah untuk menimbang, oven atau alat pengering, dan peralatan pengukur volume air.
Siapkan sampel kelapa sawit yang akan diukur. Pilihlah sampel yang mewakili kondisi buah kelapa sawit yang akan diolah.
Langkah-langkah Pengukuran
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengukur dan menghitung BJR kelapa sawit secara efisien:
Timbang berat basah kelapa sawit menggunakan timbangan digital yang akurat. Catatlah beratnya dalam gram.
Keringkan sampel kelapa sawit dengan menggunakan oven atau alat pengering pada suhu yang ditentukan. Pastikan semua kelembapan terhapus dan sampel kelapa sawit menjadi berat kering. Timbang berat kering kelapa sawit dan catatlah beratnya dalam gram.
Ukur volume air yang ada dalam kelapa sawit yang telah dikeringkan. Anda dapat menggunakan peralatan pengukur volume air yang sesuai untuk mengukur volume air secara akurat.
Hitung BJR kelapa sawit dengan rumus:
BJR = Berat Basah / Berat Kering
Contoh Perhitungan
Misalkan Anda memiliki sampel kelapa sawit dengan berat basah sebesar 200 gram dan berat kering sebesar 120 gram. Maka, perhitungan BJR-nya adalah sebagai berikut:
BJR = 200 gram / 120 gram = 1,67
Interpretasi Hasil
Setelah menghitung BJR kelapa sawit, Anda dapat menginterpretasikan nilai tersebut. Semakin tinggi nilai BJR, semakin rendah kandungan air dalam kelapa sawit, yang biasanya dianggap lebih baik untuk kualitas produksi minyak kelapa sawit. Namun, perlu diingat bahwa interpretasi nilai BJR dapat bervariasi tergantung pada tujuan dan standar yang digunakan.
Adapun istilah lainnya dalam perkebunan kelapa sawit untuk awalan yang mesti diketahui dan angkanya harus pasti ialah:
1.Jumlah pokok produktif dalam satu blok, tidak termasuk sisipan dan pokok abnormal. Didapatkan dari hasil sensus pokok yang biasanya digunakan dalam master data atau data base.
2.Berat Janjang Rata-rata (BJR), didapatkan dari total berat janjang dibagi jumlah janjang, misalnya total berat janjang 4000 kg dengan jumlah janjang 200 janjang maka BJR nya adalah 20 kg. Dalam perhitungan estimasi bulan berikutnya menggunakan BJR bulan sebelumnya.
3.Jumlah Pokok Sampel, yakni jumlah semua pokok produktif pada barisan sampel yang telah ditentukan, misalnya baris sampel dimulai dari baris ke 3 dengan kelipatan setiap 20 baris dimana pada setiap baris terdapat 27 pokok sampel dan dalam satu blok terdapat 126 baris sehingga jumlah baris sampel adalah 7 baris, maka jumlah pokok sampel adalah 7 x 27 pokok = 189 pokok
Kesimpulan Cara Menghitung BJR Kelapa Sawit secara akurat
Menghitung BJR kelapa sawit merupakan langkah penting dalam evaluasi kualitas buah kelapa sawit. Dalam artikel ini, telah dijelaskan langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menghitung BJR kelapa sawit secara akurat. Pastikan Anda melakukan pengukuran dengan cermat dan konsisten untuk memperoleh hasil yang valid. Dengan mengetahui nilai BJR, petani atau pengusaha kelapa sawit dapat mengambil keputusan yang lebih baik terkait produksi dan pengolahan minyak kelapa sawit.
Post a Comment for "Cara Menghitung BJR Kelapa Sawit secara akurat"
Tulislah komentar unik, jelas dan tidak mengandung LINK AKTIF atau PROMOSI.